candi Borobudur |
Panggung terbuka Aksobya yang berlokasi di sebelah timur kaki Candi Borobudur akan menjadi pusat perhatian dunia.
Sekitar 250 penari Jawa klasik yang berasal dari Solo, Magelang, Yogyakarta dan kawasan lain di area Candi Borobudur akan kembali terlibat dalam pementasan kolosal Sendratari Mahakarya Borobudur yang dijadwalkan akan dipentaskan pada tanggal 22 Mei, 26 Juni, 24 Juli, dan 11 September 2011.
Pagelaran budaya yang terasa begitu akbar ini selalu terasa istimewa karena begitu banyak melibatkan detail-detail kemegahan, keanggunan, dan nilai luhur yang diembannya.
Sendratari Mahakarya Borobudur, atau yang juga dikenal dengan nama The Masterpiece of Borobudur Ballet, merupakan sebuah pengalaman menarik dan spektakuler yang berhiaskan koreografi dan kostum yang menawan, serta sistem tata cahaya dan suara yang mempesona, dengan latar Candi Borobudur yang gagah perkasa.
Kisahnya sendiri akan membawa indera kita mengembara menuju kisah dan masa pembangunan Candi Borobudur yang berlangsung pada abad ke-8 selama masa pemerintahan Dinasti Syailendra.
Pertunjukan tari yang menggabungkan dua genre menari (tari kerajaan dari istana Kasunanan Surakarta dan tari rakyat yang hidup dan tumbuh di sekitar Kabupaten Magelang, Jawa Tengah) ini akan dilangsungkan di malam hari, mulai dari jam 7 hingga 9 malam.
Khusus untuk tahun ini, rangkaian acara pertunjukan Sendratari Mahakarya Borobudur akan terasa lebih istimewa karena kedatangan Richard Gere yang akan menjadi tamu khusus bagi Candi Borobudur, Sang Warisan Budaya Dunia.
Aktor Hollywood Richard Gere sendiri dijadwalkan akan menyaksikan pertunjukan pada tanggal 26 Juni 2011, terkait kedatangannya ke Indonesia.
Dan untuk melengkapi sebuah pengalaman Borobudur yang sempurna, Anda dapat membaca buku Sendratari Mahakarya Borobudur (The Ballet Borobudur Karya The), sebuah buku yang ditulis bersama oleh Jaryono Timbul, Sutarno Haryono, Maryono, dan Soegeng Toekio yang secara detail menyajikan proses pembuatan pertunjukan tari yang adi luhung ini. Sisi koreografi, kostum, properti, serta iringan musik yang digunakan, semuanya dibahas dengan mendetail, berikut juga berbagai informasi tentang makna simbolis dan filosofis dari berbagai karya, stupa, dan mandala yang menghiasi Candi Borobudur yang perkasa.
Sekitar 250 penari Jawa klasik yang berasal dari Solo, Magelang, Yogyakarta dan kawasan lain di area Candi Borobudur akan kembali terlibat dalam pementasan kolosal Sendratari Mahakarya Borobudur yang dijadwalkan akan dipentaskan pada tanggal 22 Mei, 26 Juni, 24 Juli, dan 11 September 2011.
Pagelaran budaya yang terasa begitu akbar ini selalu terasa istimewa karena begitu banyak melibatkan detail-detail kemegahan, keanggunan, dan nilai luhur yang diembannya.
Sendratari Mahakarya Borobudur, atau yang juga dikenal dengan nama The Masterpiece of Borobudur Ballet, merupakan sebuah pengalaman menarik dan spektakuler yang berhiaskan koreografi dan kostum yang menawan, serta sistem tata cahaya dan suara yang mempesona, dengan latar Candi Borobudur yang gagah perkasa.
Kisahnya sendiri akan membawa indera kita mengembara menuju kisah dan masa pembangunan Candi Borobudur yang berlangsung pada abad ke-8 selama masa pemerintahan Dinasti Syailendra.
Pertunjukan tari yang menggabungkan dua genre menari (tari kerajaan dari istana Kasunanan Surakarta dan tari rakyat yang hidup dan tumbuh di sekitar Kabupaten Magelang, Jawa Tengah) ini akan dilangsungkan di malam hari, mulai dari jam 7 hingga 9 malam.
Khusus untuk tahun ini, rangkaian acara pertunjukan Sendratari Mahakarya Borobudur akan terasa lebih istimewa karena kedatangan Richard Gere yang akan menjadi tamu khusus bagi Candi Borobudur, Sang Warisan Budaya Dunia.
Aktor Hollywood Richard Gere sendiri dijadwalkan akan menyaksikan pertunjukan pada tanggal 26 Juni 2011, terkait kedatangannya ke Indonesia.
Dan untuk melengkapi sebuah pengalaman Borobudur yang sempurna, Anda dapat membaca buku Sendratari Mahakarya Borobudur (The Ballet Borobudur Karya The), sebuah buku yang ditulis bersama oleh Jaryono Timbul, Sutarno Haryono, Maryono, dan Soegeng Toekio yang secara detail menyajikan proses pembuatan pertunjukan tari yang adi luhung ini. Sisi koreografi, kostum, properti, serta iringan musik yang digunakan, semuanya dibahas dengan mendetail, berikut juga berbagai informasi tentang makna simbolis dan filosofis dari berbagai karya, stupa, dan mandala yang menghiasi Candi Borobudur yang perkasa.
sumber: okezone