Dua milyar orang menonton prosesi pernikahan Catherine Middleton dan Pangeran William, namun Catherine (demikian kini ia disapa) pede merias wajahnya sendiri. Riasan wajahnya terkesan segar, modern, dan natural, namun cukup menonjolkan bagian wajahnya yang terbaik. Bandingkan saja dengan make-up pengantin Indonesia, terutama yang tradisional, yang tergolong medok.
Catherine yang sporty disebut-sebut telah memancarkan kecantikan dan kebahagiaan dari dalam, sehingga ia tak membutuhkan riasan tebal. Lagipula, selama ini ia sudah biasa merias wajahnya sendiri. Dan, keputusan untuk merias wajah sendiri ini membuatnya makin nyaman dan percaya diri.
Hal ini sesuai dengan yang selalu dikatakan oleh make-up artist Italia, Mario De Luigi, yang selalu mengatakan, "Pada hari pernikahan, Anda pasti ingin terlihat seperti diri Anda sendiri, hanya lebih cantik."
Meskipun begitu, memang tak mungkin rasanya bila perempuan kelahiran 9 Januari 1982 ini menggunakan make-up sehari-hari. Make-up-nya kali ini memang dibuat lebih kuat, dan Kate dilaporkan berkonsultasi secara khusus pada Arabella Preston, penata rias pengantin.
"Ia melakukan hal yang hebat. Menurut saya ia terlihat cantik," puji make-up artist bertarif 125 poundsterling (sekitar Rp 1,8 juta) per jam untuk merias wajah pengantin itu. Ia dihubungi oleh
Catherine awal April lalu atas rekomendasi seorang teman.
Make-up Catherine pada dasarnya sedikit lebih kuat daripada riasannya sehari-hari, dengan eye shadow kelabu tua dan eyeliner hitam favoritnya di atas dan di bawah matanya. Bulu matanya terlihat lebih penuh, dan diperkirakan merupakan hasil lapisan maskara yang tebal, dan bukan karena menggunakan ekstension. Masuk akal juga, karena minggu lalu Catherine terlihat memborong Hypnose Mascara dari Lancome.
Catherine, yang dikabarkan menginginkan sesedikit mungkin orang untuk menemaninya menjelang pernikahan, juga dikenal selalu mengenakan eyeliner. Boleh dibilang, eyeliner adalah ciri khasnya. Alis matanya terlihat lebih berbentuk, lebih gelap, kemungkinan ia menggunakan pensil alis untuk lebih membentuk alisnya tersebut.
Perona pipi warna rose yang dipulasnya juga terlihat lebih jelas daripada biasanya. Tidak tebal, namun cukup sempurna untuk direkam dalam kamera. Senjatanya yang lain adalah bedak tabur, dan lipstik warna pink yang dianggap sebagai pilihan yang tepat karena tidak membuatnya terlihat tua. Meskipun Catherine berulangkali menjilat bibirnya (mungkin karena tegang), lipstiknya tak terlihat pudar.
Kulit perempuan yang pernah tinggal di Amman, Yordania, semasa kanak-kanak ini terlihat berkilau. Dilaporkan, beberapa hari sebelumnya Catherine melakukan facial Crystal Clear Oxygen Therapy. Namun kilaunya yang natural itu bisa saja karena diberi alas bedak sheer yang satu tingkat di atas pelembab berwarna, pilihan tepat untuk orang yang biasanya enggan memakai foundation. Hasilnya, kulit wajahnya terlihat bersinar di bawah cahaya lampu di Westminster Abbey, tanpa terlihat mengkilap di bagian kening, hidung, dan dagunya.
Karena ada ritual tukar cincin dalam sakramen pernikahan, kamera pasti akan merekamnya secara close-up. Untuk itu, sehari sebelumnya Catherine melakukan manicure pada celebrity manicurist, Marina Sandoval. Ia memilih warna yang paling natural: kukunya dipotong pendek, dibentuk dengan cantik, dengan pulasan warna pink yang paling pucat.
Pada hari pernikahannya, Catherine berusaha menampilkan dirinya yang memesona, dan hal ini telah membuat masyarakat dunia tak henti mengaguminya.
Catherine yang sporty disebut-sebut telah memancarkan kecantikan dan kebahagiaan dari dalam, sehingga ia tak membutuhkan riasan tebal. Lagipula, selama ini ia sudah biasa merias wajahnya sendiri. Dan, keputusan untuk merias wajah sendiri ini membuatnya makin nyaman dan percaya diri.
Hal ini sesuai dengan yang selalu dikatakan oleh make-up artist Italia, Mario De Luigi, yang selalu mengatakan, "Pada hari pernikahan, Anda pasti ingin terlihat seperti diri Anda sendiri, hanya lebih cantik."
Meskipun begitu, memang tak mungkin rasanya bila perempuan kelahiran 9 Januari 1982 ini menggunakan make-up sehari-hari. Make-up-nya kali ini memang dibuat lebih kuat, dan Kate dilaporkan berkonsultasi secara khusus pada Arabella Preston, penata rias pengantin.
"Ia melakukan hal yang hebat. Menurut saya ia terlihat cantik," puji make-up artist bertarif 125 poundsterling (sekitar Rp 1,8 juta) per jam untuk merias wajah pengantin itu. Ia dihubungi oleh
Catherine awal April lalu atas rekomendasi seorang teman.
Make-up Catherine pada dasarnya sedikit lebih kuat daripada riasannya sehari-hari, dengan eye shadow kelabu tua dan eyeliner hitam favoritnya di atas dan di bawah matanya. Bulu matanya terlihat lebih penuh, dan diperkirakan merupakan hasil lapisan maskara yang tebal, dan bukan karena menggunakan ekstension. Masuk akal juga, karena minggu lalu Catherine terlihat memborong Hypnose Mascara dari Lancome.
Catherine, yang dikabarkan menginginkan sesedikit mungkin orang untuk menemaninya menjelang pernikahan, juga dikenal selalu mengenakan eyeliner. Boleh dibilang, eyeliner adalah ciri khasnya. Alis matanya terlihat lebih berbentuk, lebih gelap, kemungkinan ia menggunakan pensil alis untuk lebih membentuk alisnya tersebut.
Perona pipi warna rose yang dipulasnya juga terlihat lebih jelas daripada biasanya. Tidak tebal, namun cukup sempurna untuk direkam dalam kamera. Senjatanya yang lain adalah bedak tabur, dan lipstik warna pink yang dianggap sebagai pilihan yang tepat karena tidak membuatnya terlihat tua. Meskipun Catherine berulangkali menjilat bibirnya (mungkin karena tegang), lipstiknya tak terlihat pudar.
Kulit perempuan yang pernah tinggal di Amman, Yordania, semasa kanak-kanak ini terlihat berkilau. Dilaporkan, beberapa hari sebelumnya Catherine melakukan facial Crystal Clear Oxygen Therapy. Namun kilaunya yang natural itu bisa saja karena diberi alas bedak sheer yang satu tingkat di atas pelembab berwarna, pilihan tepat untuk orang yang biasanya enggan memakai foundation. Hasilnya, kulit wajahnya terlihat bersinar di bawah cahaya lampu di Westminster Abbey, tanpa terlihat mengkilap di bagian kening, hidung, dan dagunya.
Karena ada ritual tukar cincin dalam sakramen pernikahan, kamera pasti akan merekamnya secara close-up. Untuk itu, sehari sebelumnya Catherine melakukan manicure pada celebrity manicurist, Marina Sandoval. Ia memilih warna yang paling natural: kukunya dipotong pendek, dibentuk dengan cantik, dengan pulasan warna pink yang paling pucat.
Pada hari pernikahannya, Catherine berusaha menampilkan dirinya yang memesona, dan hal ini telah membuat masyarakat dunia tak henti mengaguminya.
sumber : daily mail/kompas