Tawakal, Apa Maksudnya?


oleh : muliamar

Ketika teman, sahabat, atau saudara kita tertimpa musibah, salah satu kalimat yang sering kita ungkapkan sebagai rasa empati kita kepada  sahabat tersebut adalah   misalnya  ,“ Sahabatku, bersabar dan bertawakallah atas musibah ini!”. Lantas apa makna yang terkandung dari kata “ tawakal” itu sendiri?
Menurut KBBI, tawakal bermakna berserah diri kepada kehendak Allah, percaya sepenuh hati kepada Allah (dalam penderitaan dsb).

 Tawakal adalah norma terpuji yang menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh manusia yang berbudi  pekerti luhur. Norma ini dapat didefinisikan sebagai kondisi jiwa yang senantiasa menyandarkan kepada Allah  SWT, baik ketika  memiliki kepentingan (cita-cita) maupun ketika sedang menghadapi kesukaran.
 Termasuk ke dalam sifat tawakal ini adalah berperangai tenang, tenteram, dan teguh dalam menerima cobaan,  musibah, atau bencana . Dalam Al-Qur’an surah Huud ayat 123, Allah SWT menegaskan,
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang gaib di langit  dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan”.
 Lawan dari norma tawakal adalah  sikap putus asa  dan keluh kesah yang mencerminkan  kelemahan jiwa  dalam  kaitannya dengan janji dan kehendak Tuhan . Tawakal dapat dikembangkan tidak saja karena  pembawaan, tetapi juga karena pengetahuan (ilmu) dan pekerjaan (amal). 

 Ilmu yang dimaksud  meliputi kepercayaan tiga hal, yakni keesaan Allah SWT, kekuasaan dan kodrat-Nya, rahmat dan hikmah-Nya.Melalui amal atau pekerjaan dimaksudkan bahwa  tawakal harus ditempuh dengan melakukan upaya nyata . Bukan tawakal jika melepaskan diri dari usaha praktis. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri  bahwa esensi dasar  tawakal juga bukan terletak pada usaha, melainkan pada kepercayaan diri akan rahmat dan hikmah Allah SWT.
Referensi : Ensiklopedi Tematis Dunia Islam