Perubahan Iklim Sudah Diprediksi 160 Tahun Lalu



Seorang anggota kongres Amerika Serikat George Perkins Marsh (1801-1882) sudah memprediksi perubahan iklim sejak 160 tahun lalu, dalam sebuah pidato pada 30 September 1847.
Pidato yang nyaris terlupakan itu memperingatkan manusia akan terjadinya pemanasan global dan salah kelola sumber daya alam.
Marsh menyampaikan pidatonya di hadapan Agricultural Society of Rutland County, Vermont. Pidato itu jauh mendahului masanya karena pemikiran Marsh tentang isu tersebut satu dekade lebih maju dibandingkan pemikir lain di masanya. Bahkan, Svante Arrhenius baru memunculkan gagasannya mengenai emisi karbon dioksida dari pembakaran batubara yang bisa memicu pemanasan global, 50 tahun kemudian.

Dalam pidatonya, Marsh sudah bergulat dengan konsep yang sekarang kita kenal sebagai urban heat island effect dan greenhouse effect. Hal tersebut ditunjukkannya dalam kalimat, "Pengeringan rawa-rawa dan pembabatan hutan memengaruhi penguapan dari bumi dan membentuk kelembaban yang menggantung di udara. Kondisi ini mengubah kondisi listrik di atmosfer dan kemampuannya untuk memantulkan, menyerap dan memancarkan sinar matahari sehingga memengaruhi distribusi cahaya dan panas serta kekuatan dan arah angin".
Selain itu, Marsh juga memperingatkan untuk mengonsumsi sumber daya alam dengan lebih bijak. Ia yakin, semua konsumsi sumber daya alam harus mempertimbangkan dampak yang akan ditanggung generasi di masa mendatang. Dengan kata lain, Marsh telah meletakkan konsep dasar dari apa yang sekarang kita kenal sebagai sustainable development.
Sumber: Guardian/National Geographic Indonesia