Inilah 5 Terobosan Ilmiah Terpenting


5 Terobosan Ilmiah Terpenting
 Manusia merupakan salah satu makhluk hidup paling rapuh. Manusia tidak punya kekuatan seperti semut yang bisa membawa barang berbobot beberapa kali lipat bobotnya, tidak punya telinga setajam anjing, tidak punya 
penglihatan setajam kucing, atau kulit sekokoh badak.
Tapi manusia punya satu yang tidak dimiliki hewan: otak. Dengan otak yang berkembang dan kemampuan untuk menggunakannya itulah manusia dapat bertahan hidup. Otak manusia yang menghasilkan berbagai penemuan-penemuan ilmiah. Beberapa penemuan tersebut sangat berguna bagi manusia, bahkan sepertinya manusia sulit hidup tanpa adanya temuan tersebut. Inilah lima di antaranya.
Api
Saat ini belum diketahui siapa yang pertama kali berhasil menggetahui cara membuat, mengendalikan, dan memanfaatkan api sekitar 790.000 tahun yang lalu. Tapi Nira Aplerson-Afil, anggota tim arkeologi Israel yang menemukan bukti paling awal penggunaan api oleh manusia, mengatakan bahwa api merupakan perkembangan penting untuk bertahan hidup.

Manusia-manusia purba menggunakan api untuk melindungi diri dari predator. Selain itu api juga jadi penghangat ketika temperatur turun drastis. Sebagai tambahan, api digunakan untuk memasak daging hewan dan tanaman.
Menurut Aplerson-Afil, api memberi pengaruh dalam penyebaran manusia. "Api memberi kepercayaan diri pada manusia purba sehingga mereka berani meninggalkan lingkungan dan tinggal di lingkungan baru," katanya kepada Science Daily pada tahun 2008.
Pertanian
Jika manusia tidak bertani, hingga saat ini manusia akan masih mengumpulkan makanan dari tumbuhan liar dan memburu hewan, cara primitif yang dilakukan 12.000 tahun yang lalu. Menurut analisis DNA dari beberapa makanan modern, perkembangan pertanian dimulai pada 9.000 hingga 10.000 tahun di daerah barat daya Asia.
Perkembangan bidang pertanian tidak terjadi sesaat, tapi merupakan proses dari beberapa perkembangan ilmiah dan teknis. Contohnya adalah perkembangan teknik irigasi, temuan rotasi tanaman serta pupuk. Perkembangan pertanian secara keseluruhan berlangsung selama ribuan tahun--bahkan mungkin masih berkembang sampai saat ini.
Pemurnian Air
Menurut laporan WHO pada tahun 2005, penyakit yang berkaitan dengan pencemaran air menyebabkan kematian 3,4 juta orang per tahun--jumlah yang lebih banyak dari kombinasi antara perang, terorisme, dan senjata pembunuh massal.
Kondisi tersebut pernah lebih buruk lagi. Selama beberapa abad di masa lampau, kolera membunuh ribuan orang, bahkan di negara-negara maju. Pada tahun 1854, ilmuwan John Snow menemukan bahwa kematian tersebut diakibatkan oleh mikroorganisme yang mencemari air. Ia lalu menganjurkan penggunaan klorin untuk membunuh mikroorganisme tersebut. Hasilnya: jumlah penderita penyakit turun drastis. Sejak saat itu, bahan kimia tambahan serta sistem penyaringan dikembangkan untuk membuat air lebih aman.
Antibiotik
Di akhir tahun 1920, fisikawan Dr. Alexander Fleming mencoba mengembangkan antibakteri. Saat itu, ia mendapati jamur yang mengontaminasi cawannya menghalangi pertumbuhan patogen yang ditelitinya.
Pada tahun 1929, Fleming menerbitkan artikel ilmiah berdasarkan temuannya itu. Salah satu siswanya, Dr. Cecil Paine, mendemonstrasikan efektivitas penisilin, obat yang dibuat dari jamur, melawan bakteri penyebab penyakit.
Sejak temuan itu, penggunaan penisilin dan antibiotik lain berhasil mengurangi kematian dari beberapa penyakit. Di Swedia misalnya, tingkat kematian akibat infeksi saluran kelamin pada anak-anak menurun drastis--dari 1 di antara 1.000 pada tahun 1911 menjadi 1 di antara 100.000 kelahiran pada tahun 1970.
Pengawetan Makanan
Kemampuan mengawetkan makanan membuat seseorang bisa bertahan dari bencana alam atau bencana "buatan" yang mengganggu suplai listrik dan akses terhadap makanan.
Pengalengan ditemukan pada akhir abad ke-18 demi keperluan militer. Jumlah tentara Napoleon menurun akibat kelaparan dan kekurangan nutrisi. Pemerintah Prancis kemudian mengeluarkan sayembara: barangsiapa berhasil menemukan metode untuk menyediakan makanan bagi tentara akan memperoleh hadiah 12,000 franc.
Seorang koki pembuat permen dan bir asal Paris bernama Nicholas Apper punya ide untuk memasukkan makanan ke dalam botol yang disumbat gabus. Kemudian merebus botol itu dalam air hangat untuk mengeluarkan udara di dalam. Apper yakin udaralah penyebab membusuknya makanan.
Tentara Prancis menggunakan ide Appert untuk daging unggas, sayur, saus, dan beberapa makanan lain. Para tentara melaporkan, setelah empat bulan, makanan masih layak.
sumber : national geographic indonesia