Ulah Tak Terpuji Kelompok 78 Masuk Tayangan Berita CNN

Caci maki plus umpatan tak senonoh Kelompok 78, pengusung GT pada Ketua Komite Normalisasi, Jenderal (Purn) Agum Gumelar dan Mr. Thiery Regensy, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA terlihat jelas dalam paket menu berita sejagat jaringan televisi CNN yang ditayangkan ke seluruh penjuru dunia.

"Wah hebat ya kesebelasan yang menamakan dirinya K-78 dikapteni politisi Partai Demokrat Wisnu Wardhana yang juga manajer Persebaya lewat permainan keras lewat daya dobrak bomber Abdullah Batalupu, striker Usman Fakakubun dan Ali Muchdi, gelandang serang Yunus Nusi berhasil memporak porandakan pertahanan FIFA yang ditempati kedua beknya Agum Gumelar dan Joko Driyono dan menjebol gawang FIFA yang dikawal kiper Thiery Regensy.  Itu berarti kemenangan telak tim K-78, pengusung GT - ditandai Konggres PSSI dead lock langsung ditutup mantan Danjen Kopassus yang merasa jengkel menerima umpatan caci maki tak senonoh yang dilakukan tim Kelompok 78, pengusung GT," tutur pelawak Miing dari Bagito yang telah mengubah namanya sebagai sosok Dedi Gumelar, politisi Senayan yang anggauta Komisi X membidangi Pemuda dan Olah Raga sehabis nonton tayangan berita di tv kabel CNN yang mendunia ini.

Thierry Regenasy, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA sangat kecewa banget atas ulah peri laku tak terpuji anggauta Koelompok 78, pengusung GT yang menuding nuding FIFA itu bohong dan apa aja yang membuat dirinya langsung ngacir meninggalkan ruang Konggres PSSI di Hotel Sultan Jakarta - setelah diselamatkan pasukan elite TNI AD yang petingginya bernama George Toisutta.

Sanksi berat FIFA untuk PSSI satu atau dua tahun, bahkan lebih tinggal mengbhitung hari. Dan PSSI dikucilkan di event internasional.

Lalu bagaimana kelanjutan kiprah pemain Persebaya 1927 dan Persema Andiek Vermansyah dan Irfan Bachdim yang menjadi tulang punggung pasukan Garuda Muda Indonesia ke SEA Games terhenti disini saja.

"Bukan itu saja 2 konsestan Liga Super Indonesia, Persipura dan Sriwijaya FC harus mandeg ditengah jalan tidak bisa tampil dalam memasuki laga 16 besar Piala AFC. Ini yang lebih dulu kita fikirkan.

Imbas dari perbuatan tak terpuji Kelompok 78 ini ngotot majukan jagonya si Toisutta yang jelas jelas sudah ditolak 3 kali FIFA ditambah Komite Normalisasi serta dikembalikan usaha bandingnya Pengadilan Arbitrage Olahraga Internasional. Apa nggakrunyam pewrsepakbolaan nasional saat ini," kata pemerhati bola Saleh Mukadar yang tinggal di daerah Ciputat, Banten. 

sumber :kabarindonesia.com