Saat ini ada 400 pusat pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia. Terlepas dari pro dan kontra, perannya tak dapat dimungkiri. Inilah lima reaktor nuklir terbesar di dunia.
Isar II, Jerman
Jerman menggantungkan 20 persen pasokan listriknya dari PLTN. Menurut Nuclear Energy Institute, Isar I dan Isar II menghasilkan listrik cukup untuk 1,5 juta rumah setiap tahun. Isar II merupakan salah satu PLTN terbesar yang memiliki kapasitas listrik 1.400 megawatt.
Saat ini, pemerintah Jerman, setelah menimbang keselamatan serta limbah, Isar II dan saudaranya direncanakan untuk ditutup. Isar I akan ditutup tahun ini, sedangkan Isar II pada tahun 2020. Tetapi, memperhitungkan efek hilangnya Isar II--butuh 12 juta ton karbon dioksida untuk hasilkan listrik 1.400 megawatt dengan bahan bakar dari fosil--membuat pemerintah punya bahan pertimbangan untuk mempertahankan kedua PLTN.
Brokdorf, Jerman
Brokdorf merupakan PLTN terbesar di Jerman dengan kapasitas 1.410 megawatt. Uniknya, di tepi sungai 30 meter dari PLTN ini, orang bisa mendapati domba-domba merumput di padang hijau.
Seperti Isar I dan Isar II, Brokdorf, yang pernah memegang titel juara dunia dalam hal kapasitas listrik, direncanakan untuk ditutup tahun 2018.
Civaux 1 dan 2, Prancis
Prancis adalah negara yang sangat menggantungkan pasokan listriknay dari PLTN--76 persen listrik di Prancis berasal dari 59 reaktor yang tersebar di berbagai lokasi.
Dari seluruh reaktor tersebut, dua reaktor di kota Civaux merupakan reaktor nuklir terbesar. Civaux 1 dan Civaux 2 dibangun pada tahun 1999 dengan dana 4,1 miliar dolar AS.
Setiap reaktor nuklir Civaux, yang menghasilkan 1.450 megawatt, memiliki sistem keamanan yang hebat. Reaktor memiliki kemampuan untuk menonaktifkan diri hanya dalam waktu 2,15 detik.
Chooz B1 dan B2, Prancis
Masih di Prancis, Chooz B1 merupakan salah satu PLTN terbesar, dengan kapasitas 1.455 megawatt. Dengan kapasitas seperti itu, reaktor yang dibangun dalam waktu 12 tahun tersebut merupakan reaktor dengan keluaran terbesar di seluruh dunia.
Bersisian dengan reaktor Chooz B, pada Juli 2009 dibangun sebuah laboratorium untuk mempelajari neutrino, partikel elementer tanpa massa dan muatan listrik. Penelitian ini diharapkan dapat memberi pandangan mengenai asal mula alam semesta.
Kashiwazaki-Kariwa, Jepang
Keluaran setiap reaktor Kashiwazaki-Kariwa secara individu memang tidak punya kapasitas sebesar reaktor nuklir milik Prancis, tapi gabungan ketujuh reaktor di lokasi itu menghasilkan listrik 8.212 megawatt. Kapasitas listrik itu dapat memberi daya bagi 16 juta rumah tangga per tahun, 5 persen dari keseluruhan listrik di Jepang.
Reaktor kashiwazaki-Kariwa dibangun secara khusus agar dapat bertahan dengan gempa bumi yang sering terjadi. Pada Juli 2007, reaktor ini pernah ditutup akibat gempa 6,8 SR. Gempa menyebabkan kebakaran dan kebocoran radiasi. Sampai saat ini, sebagian besar reaktor masih belum aktif. Sementara beberapa reaktor sudah memperoleh persetujuan untuk kembali beroperasi. (Sumber: How Stuff Works)