Memaafkan.


Memaafkan, bagi sebagian besar orang menjadi hal yang begitu berat untuk dilakukan. berat, sulit, atau tidak mungkin untuk dilakukan. Semua itu telah menjadi “image” yang melekat erat pada kegiatan mulia ini, yaitu MEMAAFKAN.

Sedangkan pada sisi yang berbeda, memohon maaf pun dapat menjadi hal yang sama beratnya dengan memaafkan. bahkan seringkali menjadi jauh lebih berat, bila balutan “ego” sudah demikian besarnya menguasai diri.
Ada banyak hal mendasar yang menjadi penyebab kebanyakan dari kita menjadi tidak mudah memaafkan orang lain, and those are :
Makhluk bernama “Ego”,
“Sensitif”, dan
“Hati Manusia itu sendiri”
Andai boleh bertutur sejujurnya,,,
Memaafkan saja berat, apalagi dengan disertai rasa ikhlas dalam memaafkan. Namun, betapa mulianya hati ini bila dapat memaafkan dengan ikhlas, dan dapat berdamai dengan perasaan yang bergejolak.
Memaafkan adalah sebuah upaya dalam memuliakan hati, serta menjernihkan hati dengan membuka lapisan-lapisan ketidak abadian dalam diri, hingga akhirnya cahaya dari dalam hati dapat memancar keluar, menjelma menjadi sosok yang bernama “aura”.
Karena dengan memaafkan, berarti kita berada dalam langkah untuk mendewasakan jiwa, dan mendamaikan hidup dari berbagai kekhawatiran.
The conclussion is……..
“Tatkala kita bisa mencintai semuanya, dan melayani semuanya dengan cinta,, maka kebahagiaan tidak lagi hanya singgah di hati dalam hidup ini, namun akan tinggal dan bersemayam dalam ruang arterium hati kita”.
Semoga damai di hati,, Damai di jiwa,,  Damai di kehidupan ini, dan semoga damai selalu menyertai kita,,,
Love, Peace an Respectfull.
(kompasiana.com)